Pernah dengar anekdot tentang wijen? Ceritanya, ada seorang Belanda pada jaman penjajahan dulu yang kagum dengan onde-onde. Si meneer tak habis pikir, begitu telatennya si pembuat onde-onde menempelkan satu demi satu biji wijen ke permukaan kulit onde-onde. Dalam bayangannya, biji wijen ditata rapi satu demi satu. Betapa lamanya waktu yang diperlukan tuk membuat satu keranjang onde-onde. Heu heu heu, belum tahu dia cara bikin onde-onde, padahal si pembuat onde-onde tinggal menceburkan adonan onde-onde yg telah diisi kacang merah atau kacang hijau ke dalam “kolam” wijen, diguling-gulingkan sebentar, jadi dah wijen menempel rapi di kulit onde-onde Open-mouthed smile.

Ngomong-ngomong, agan-agan kan sudah sering menyantap makanan yang ditaburi wijen dalam berbagai versi: ada onde-onde, galundheng, roti burger, donat, dll. Nah agan-agan sudah tahu wujud tanaman wijen belom? Hayoo, bentuknya pohon, tanaman perdu atau tanaman merambat?

Saya sendiri juga belum lama ini baru tahu wujud tanaman wijen yang sebenarnya, melihat langsung pula. Ceritanya, saat saya pulang kampung, ibu saya membelikan jajanan pasar, salah satunya adalah onde-onde. Penasaran dengan wijennya, saya tanyakan kepada ibuk saya bagaimana bentuk tanaman wijen itu.

Beruntungnya, ibu bilang kalau di ladang orang, yang letaknya tepat di sebelah ladang kami, tumbuh tanaman wijen. Okelah, saat itu juga saya tertarik tuk melihatnya langsung.

So, inilah penampakannya:

16052011504

16052011510

16052011511

16052011515

16052011503

16052011550

Tapi ya gitu dehh, tanaman wijennya cuma sedikit dan nyempil di antara tanaman kedelai Smile with tongue out, hehehe.

Kalau mau tahu info lain tentang wijen bisa dibuka di sini atau di link ini.